Kamis, 22 Maret 2012

lagi pusing , bingung karena data penting yang anda punya dalam flash disc atau hardisk terhapus atau bahkan ke format?

Jangan kawatir ini adalah solusinya

silahkan agan-agan download

Software 1 Download

Software 2 Download

Ok….! Senyum dulu donk….!:D he he

Selasa, 20 Maret 2012

AYAT TENTANG PENDIDIKAN
I. PENDAHULUAN
Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Sayangnya, sekalipun institusi-institusi pendidikan saat ini memiliki kualitas dan fasilitas, namun institusi-institusi tersebut masih belum memproduksi individu-individu yang beradab. Sebabnya, visi dan misi pendidikan yang mengarah kepada terbentuknya manusia yang beradab, terabaikan dalam tujuan institusi pendidikan.
Penekanan kepada pentingnya anak didik supaya hidup dengan nilai-nilai kebaikan, spiritual dan moralitas seperti terabaikan. Bahkan kondisi sebaliknya yang terjadi. Saat ini, banyak institusi pendidikan telah berubah menjadi industri bisnis, yang memiliki visi dan misi yang pragmatis. Pendidikan diarahkan untuk melahirkan individu-individu pragmatis yang bekerja untuk meraih kesuksesan materi dan profesi sosial yang akan memakmuran diri, perusahaan dan Negara. Pendidikan dipandang secara ekonomis dan dianggap sebagai sebuah investasi. Gelar dianggap sebagai tujuan utama, ingin segera dan secepatnya diraih supaya modal yang selama ini dikeluarkan akan menuai keuntungan. Sistem pendidikan seperti ini sekalipun akan memproduksi anak didik yang memiliki status pendidikan yang tinggi, namun status tersebut tidak akan menjadikan mereka sebagai individu-individu yang beradab. Pendidikan yang bertujuan pragmatis dan ekonomis sebenarnya merupakan pengaruh dari paradigma pendidikan Barat yang sekular.
Dalam budaya Barat sekular, tingginya pendidikan seseorang tidak berkorespondensi dengan kebaikan dan kebahagiaan individu yang bersangkutan. Dampak dari hegemoni pendidikan Barat terhadap kaum Muslimin adalah banyaknya dari kalangan Muslim memiliki pendidikan yang tinggi, namun dalam kehidupan nyata, mereka belum menjadi Muslim-Muslim yang baik dan berbahagia. Masih ada kesenjangan antara tingginya gelar pendidikan yang diraih dengan rendahnya moral serta akhlak kehidupan Muslim. Ini terjadi disebabkan visi dan misi pendidikan yang pragmatis. Sebenarnya, agama Islam memiliki tujuan yang lebih komprehensif dan integratif dibanding dengan sistem pendidikan sekular yang semata-mata menghasilkan para anak didik yang memiliki paradigma yang pragmatis.
Dalam makalah ini penulis berusaha menggali dan mendeskripsikan tujuan pendidikan dalam Islam secara induktif dengan melihat dalil-dalil naqli yang sudah ada dalam al-Qur’an maupun al-Hadits, juga memadukannya dalam konteks kebutuhan dari masyarakat secara umum dalam pendidikan, sehingga diharapkan tujuan pendidikan dalam Islam dapat diaplikasikan pada wacana dan realita kekinian.
II. RUMUSAN MASALAH
Didalaam makalah ini akan kami bahas beberapa rumusan masalah berkaitan dengan pendidikan dalam Al-Qur’an, yaitu :
A. Apakah pengertian dari pendidikan ?
B. Apakah tujuan Pendidikan dalam Al-Qur’an?
C. Bagaimana pendidikan sebagai proses humanisasi?
D. Bagaimanakah sifat pendidik yang baik ?
E. Bagaimanakah sifat peserta didik yang baik ?

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pengertian Konsep Pendidikan dalam Al-qur’an
Istilah pendidikan bisa ditemukan dalam al-Qur'an dengan istilah ‘at-Tarbiyah’, ‘at-Ta’lim’, dan ‘at-Tadhib’, tetapi lebih banyak kita temukan dengan ungkapan kata ‘rabbi’, kata at-Tarbiyah adalah bentuk masdar dari fi’il madhi rabba , yang mempunyai pengertian yang sama dengan kata ‘rabb’ yang berarti nama Allah. Dalam al-Qur'an tidak ditemukan kata ‘at-Tarbiyah’, tetapi ada istilah yang senada dengan itu yaitu; ar-rabb, rabbayani, murabbi, rabbiyun, rabbani. Sebaiknya dalam hadis digunakan istilah rabbani. Semua fonem tersebut mempunyai konotasi makna yang berbeda-beda.
Beberapa ahli tafsir berbeda pendapat dalam mengartikan kat-kata di atas. Sebagaimana dikutip dari Ahmad Tafsir bahwa pendidikan merupakan arti dari kata ‘Tarbiyah’ kata tersebut berasal dari tiga kata yaitu; rabba-yarbu yang bertambah, tumbuh, dan ‘rabbiya- yarbaa’ berarti menjadi besar, serta ‘rabba-yarubbu’ yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga, memelihara.

B. Tujuan Pendidikan dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an Surat al-Dzariyat [51] ayat 56
      
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. al-Dzariyat [51] : 56)
Ayat ini dengan sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk “mengabdi” kepada Allah SWT. Dalam gerak langkah dan hidup manusia haruslah senantiasa diniatkan untuk mengabdi kepada Allah. Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam menurut Al-Qur’an adalah agar terbentuk insan-insan yang sadar akan tugas utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid. Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasari sebagai pengabdian kepada Allah SWT semata.
Mengabdi dalam terminologi Islam sering diartikan dengan beribadah. Ibadah bukan sekedar ketaatan dan ketundukan, tetapi ia adalah satu bentuk ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa yang kepadanya ia mengabdi. Ibadah juga merupakan dampak keyakinan bahwa pengabdian itu tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang tidak terjangkau dan tidak terbatas. Ibadah dalam pandangan ilmu Fiqh ada dua yaitu ibadah mahdloh dan ibadah ghoiru mahdloh. Ibadah mahdloh adalah ibadah yang telah ditentukan oleh Allah bentuk, kadar atau waktunya seperti halnya sholat, zakat, puasa dan haji. Sedangkan ibadah ghoiru mahdloh adalah sebaliknya, kurang lebihnya yaitu segala bentuk aktivitas manusia yang diniatkan untuk memperoleh ridho dari Allah SWT.
Segala aktivitas pendidikan, belajar-mengajar dan sebagainya adalah termasuk dalam kategori ibadah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW :
طلب العلم فريضة على كل مسلم و مسلمة (رواه ابن عبد البر)
“Menuntut ilmu adalah fardlu bagi tiap-tiap orang-orang Islam laki-laki dan perempuan” (H.R Ibn Abdulbari)
من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل الله حتى يرجع (رواه الترمذى)
“Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia sampai pulang kembali”. (H.R. Turmudzi)
Pendidikan sebagai upaya perbaikan yang meliputi keseluruhan hidup individu termasuk akal, hati dan rohani, jasmani, akhlak, dan tingkah laku. Melalui pendidikan, setiap potensi yang di anugerahkan oleh Allah SWT dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan untuk menjalankan fungsi sebagai khalifah di muka bumi. Sehingga pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting tidak hanya dalam hal pengembangan kecerdasannya, namun juga untuk membawa peserta didik pada tingkat manusiawi dan peradaban, terutama pada zaman modern dengan berbagai kompleksitas yang ada.
Dalam penciptaaannya, manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan dengan dua fungsi, yaitu fungsi sebagai khalifah di muka bumi dan fungsi manusia sebagai makhluk Allah yang memiliki kewajiban untuk menyembah-Nya. Kedua fungsi tersebut juga dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya berikut, “…’Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’…” [Q.S Al-Baqarah(2): 30]. Ketika Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi dan dengannya Allah SWT mengamanahkan bumi beserta isi kehidupannya kepada manusia, maka manusia merupakan wakil yang memiliki tugas sebagai pemimpin dibumi Allah.
Ghozali melukiskan tujuan pendidikan sesuai dengan pandangan hidupnya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu sesuai dengan filsafatnya, yakni memberi petunjuk akhlak dan pembersihan jiwa dengan maksud di balik itu membentuk individu-individu yang tertandai dengan sifat-sifat utama dan takwa.
Dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, pada umumnya para ulama berpendapat bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah ”untuk beribadah kepada Allah SWT”. Kalau dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa, maka dalam konteks pendidikan Islam justru harus lebih dari itu, dalam arti, pendidikan Islam bukan sekedar diarahkan untuk mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa, tetapi justru berusaha mengembangkan manusia menjadi imam/pemimpin bagi orang beriman dan bertaqwa (waj’alna li al-muttaqina imaama).
Untuk memahami profil imam/pemimpin bagi orang yang bertaqwa, maka kita perlu mengkaji makna takwa itu sendiri. Inti dari makna takwa ada dua macam yaitu; itba’ syariatillah (mengikuti ajaran Allah yang tertuang dalam al-Qur’an dan Hadits) dan sekaligus itiba’ sunnatullah (mengikuti aturan-aturan Allah, yang berlalu di alam ini), Orang yang itiba’ sunnatullah adalah orang-orang yang memiliki keluasan ilmu dan kematangan profesionalisme sesuai dengan bidang keahliannya. Imam bagi orang-orang yang bertaqwa, artinya disamping dia sebagai orang yang memiki profil sebagai itba’ syaria’tillah sekaligus itba’ sunnatillah, juga mampu menjadi pemimpin, penggerak, pendorong, inovator dan teladan bagi orang-orang yang bertaqwa.

C. Pendidikan Sebagai Proses Humanisasi
Al-Qur’an Surat al-Baqarah [2] ayat 247
   •                         •                   

“Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah Telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.” mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” nabi (mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah [2] : 247)
Ayat ini menerangkan mengenai kisah pengangkatan Thalut sebagai raja Bani Israil. Allah menceritakan kisah ini dengan sangat indah, dimana orang yang berpendidikan dan mempunyai fisik kuatlah yang pantas menjadi pemimpin dan melaksanakan titah sebagai khalifah fil ardl.
Nabi Syamuil mengatakan kepada Bani Israil, bahwa Allah SWT telah mengangkat Thalut sebagai raja. Orang-orang Bani Israil tidak mau menerima Thalut sebagai raja dengan alasan, bahwa menurut tradisi, yang boleh dijadikan raja itu hanyalah dari kabilah Yahudi, sedangkan Thalut sendiri adalah dari kabilah Bunyamin. Lagi pula disyaratkan yang boleh menjadi raja itu harus seorang hartawan, sedang Thalut sendiri bukan seorang hartawan. Oleh karena itu secara spontan mereka membantah, “Bagaimana Thalut akan memerintah kami, padahal kami lebih berhak untuk mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup untuk menjadi raja?”
Nabi Syamuil menjawab bahwa Thalut diangkat menjadi raja atas pilihan Allah SWT karena itu Allah menganugerahkan kepadanya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa sehingga ia mampu untuk memimpin Bani Israil. Dari ayat ini diambil pengertian bahwa seorang yang akan dijadikan raja ataupun pemimpin itu hendaklah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Kekuatan fisik sehingga mampu untuk melaksanakan tugasnya sebagai kepala negara.
2. Ilmu pengetahuan yang luas, mengetahui di mana letaknya kekuatan umat dan kelemahannya, sehingga dapat memimpinnya dengan penuh kebijaksanaan.
3. Kesehatan jasmani dan kecerdasan pikiran.
4. Bertakwa kepada Allah supaya mendapat taufik daripada-Nya untuk mengatasi segala kesulitan yang tidak mungkin diatasinya sendiri kecuali dengan taufik dan hidayah-Nya.
Manusia sebagai khalifah di bumi bisa melaksanakan amanah memakmurkan bumi jika manusia tersebut mempunyai 4 karakter diatas. Karakter-karakter tersebut hanya bisa diperoleh dengan pendidikan yang baik dan usaha yang terus menerus. Pendidikan jasmani akan menghasilkan raga yang sehat, kuat dan tangguh. Pendidikan rohani akan menghasilkan pengetahuan yang luas, akhlak yang baik dan ketaqwaan kepada Sang Kholik. Kedua jenis pendidikan ini saling terkait dan sama pentingnya untuk menghasilkan manusia-manusia paripurna yang bisa mengemban amanat sebagai khalifah. Adapun harta kekayaan tidak dimasukkan menjadi syarat untuk menjadi raja (pemimpin) karena bila syarat-syarat yang empat tersebut telah dipenuhi, maka mudahlah baginya untuk mendapatkan harta yang diperlukan sebab Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
Hujair A.H. Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi dan misi pendidikan Islam. Menurutnya sebenarnya pendidikan Islam telah memiki visi dan misi yang ideal, yaitu “Rohmatan Lil ‘Alamin”. Selain itu, sebenarnya konsep dasar filosofis pendidikan Islam lebih mendalam dan menyangkut persoalan hidup multi dimensional, yaitu pendidikan yang tidak terpisahkan dari tugas kekhalifahan manusia, atau lebih khusus lagi sebagai penyiapan kader-kader khalifah dalam rangka membangun kehidupan dunia yang makmur, dinamis, harmonis dan lestari sebagaimana diisyaratkan oleh Allah dalam al Qur’an. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang ideal, sebab visi dan misinya adalah “Rohmatan Lil ‘Alamin”, yaitu untuk membangun kehidupan dunia yang yang makmur, demokratis, adil, damai, taat hukum, dinamis, dan harmonis.

D. Sifat Pendidik Yang Baik
Al-Qur’an Surat al-Qashash [28] ayat 26
           
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.
Rupanya orang tua itu (Nabi Syuaib) tidak mempunyai anak laki-laki dan tidak pula mempunyai pembantu. Oleh sebab itu yang mengurus semua urusan keluarga itu hanyalah kedua putrinya saja, sampai keduanya terpaksa menggembala kambing mereka, di samping mengurus rumah tangga. Terpikirlah salah seorang putri itu untuk memintanya supaya datang memenuhi undangan bapaknya alangkah baiknya kalau Musa yang nampaknya amat baik sikap dan budi pekertinya dan kuat tenaganya diangkat menjadi pembantu di rumah ini. Putri itu mengusulkan kepada bapaknya angkatlah Musa itu sebagai pembantu kita yang akan mengurus sebagian urusan kita sebagai penggembala kambing, mengambil air dan sebagainya. Saya lihat dia seorang yang jujur dapat dipercaya dan kuat juga tenaganya. Usul itu berkenan di hati bapaknya, bahkan bapaknya bukan saja ingin mengangkatnya sebagai pembantu, malah ia hendak mengawinkan putrinya itu dengan Musa dan sebagai maharnya Musa harus bekerja di sana selama delapan tahun dan bila Musa menyanggupi sepuluh tahun dengan suka rela itulah yang lebih baik.
Ayat di atas mengisahkan mengenai pelarian Nabi Musa dari kejaran tentara Fir’aun untuk dibunuh hingga akhirnya bertemu dengan dua putri dari Nabi Syuaib dan membantunya mengambilkan air minum untuk ternaknya. Nabi Syuaib adalah seorang pemuka agama dan masyarakat di negeri Madyan. Konon Nabi Musa adalah seorang yang gagah perkasa, kuat, pandai memimpin dan jujur lagi dapat dipercaya. Karena sifat-sifat terpuji itulah yang membuat anak gadis Nabi Syuaib terkesima dan Nabi Syuaib juga berencana menikahkan salah satu diantara anak gadisnya dengan Nabi Musa.
Ibnu Taimiyah dalam bukunya as-Syiasah Asyriyyah merujuk pada ayat di atas, demikian juga ucapan penguasa Mesir ketika memilih dan mengangkat Nabi Yusuf A.S sebagai kepala badan logistik negara. “Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia (Yusuf), dia berkata: “Sesungguhnya kamu (mulai) hari Ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami” (Q.S. Yusuf [12] : 54). Hal ini menegaskan bahwa pentingnya kedua sifat tersebut, yaitu kuat dan dipercaya, untuk dimiliki oleh orang yang diberi amanat mengemban tugas berat.
Pengertian kuat disini adalah kekuatan dalam berbagai aspek dan bidang. Oleh karena itu terlebih dahulu harus dilihat bidang apa yang akan ditugaskan kepada yang dipilih. Sedangkan kepercayaan tersebut diatas yang dimaksud adalah integritas pribadi dari orang yang diberi amanat. Di zaman modern sekarang ini diperlukan orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing dan mempunyai integritas pribadi yang unggul dan terpuji guna mengembangkan segala aspek kehidupan yang lebih bermakna. Diharapkan orang mukmin mempunyai spesialisasi tertentu di bidang iptek dan punya integritas pribadi tangguh untuk mengembangkan ummat Islam menuju kejayaan. Mukmin kuat dalam berbagai bidang lebih baik dibandingkan dengan mukmin lemah, hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW : “Dari Abu Hurairah R.A bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan masing-masing mempunyai kebaikan. Gemarlah kepada hal-hal yang berguna bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu, jangan berkata: Seandainya aku berbuat begini, maka akan begini dan begitu. Tetapi katakanlah: Allah telah mentakdirkan dan terserah Allah dengan apa yang Dia perbuat. Sebab kata-kata seandainya membuat pekerjaan setan.” (H.R. Muslim).

E. Sifat Peserta Didik Yang Baik

Al-Qur’an Surat Ali Imron [3] ayat 19
•                            
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”
Ayat diatas menunjukkan sebagai berita dari Allah SWT yang menyatakan bahwa tidak ada agama yang diterima dari seseorang di sisi-Nya selain Islam, yaitu mengikuti para Rasul yang diutus oleh Allah SWT di setiap masa, hingga diakhiri dengan Nabi Muhammad SAW yang membawa agama yang menutup semua jalan lain kecuali jalan yang telah ditempuhnya. Karena itu, barangsiapa yang menghadap kepada Allah – sesudah Nabi Muhammad SAW diutus – dengan membawa agama yang bukan syariatnya, maka hal itu tidak diterima oleh Allah.
Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas membaca firman Allah diatas dengan innahu yang di-kasrah-kan dan anna di-fathah-kan, artinya “Allah telah menyatakan, begitu pula para malaikat dan orang-orang berilmu, bahwa agama yang diridloi di sisi Allah adalah Islam”. Sedangkan menurut jumhur ulama’, mereka membacanya kasrah, yaitu ‘innad diina’ sebagai kalimat berita. Bacaan tersebut kedua-duanya benar, tetapi menurut bacaan jumhur ulama lebih kuat.
Kemudian Allah SWT memberitakan bahwa orang-orang yang telah diberikan Al-Kitab kepada mereka di masa-masa yang lalu, mereka berselisih pendapat hanya setelah hujjah ditegakkan atas mereka, yakni sesudah para Rasul diutus kepada mereka dan kitab-kitab samawi diturunkan buat mereka. Sebagian dari mereka merasa dengki terhadap sebagian yang lainnya, lalu mereka berselisih pendapat dalam perkara kebenaran. Hal tersebut terjadi karena terdorong oleh rasa dengki, benci dan saling menjatuhkan, hingga sebagian dari mereka berusaha menjatuhkan sebagian yang lain dengan menentangnya dalam semua ucapan dan perbuatannya, sekalipun benar. Terhadap orang-orang yang ingkar kepada ayat-ayat Allah yang telah diturunkan, maka sesungguhnya Allah akan membalas perbuatannya dan melakukan perhitungan terhadapnya atas kedustaannya itu, dan akan menghukumnya akibat ia menentang Kitab-Nya.
Keterangan di atas menunjukkan kedengkian dan kebencian umat Yahudi dan Nasrani terhadap umat Islam pada zaman sekarang setelah hujjah dan penjelasan datang pada mereka tentang kebenaran Islam. Walaupun mereka diberi akal dan pengetahuan oleh Allah SWT, tetapi karena hatinya tertutup oleh rasa sombong dan dengki terhadap Islam sehingga tidak mau menerima kebenaran Islam. Pengetahuan yang mereka peroleh digunakan untuk menuruti hawa nafsu mereka belaka, seperti dapat kita lihat di negara-negara yang mayoritas penduduknya Yahudi dan Nasrani. Pengetahuan yang telah diperoleh untuk memperkaya diri, menyombongkan diri bahkan saling berusaha menguasai dan menjajah diantara satu dengan lainnya dalam segala bidang kehidupan. Sehingga pengetahuan yang mereka peroleh kering dari makna serta membuat semakin kehilangan arah ke-ilahi-an dan miskin dimensi transendental.
Tujuan pendidikan ala Al-Qur’an jelas beda dengan konsep pendidikan di Barat yang mengedepankan materialistik. Dengan bekal pendidikan dan pengetahuan yang didapat dari proses belajar-mengajar secara Islami diharapkan akan terbentuk muslim yang lebih tangguh, berpengetahuan luas dan yakin akan kebenaran ajaran Islam. Pengetahuan yang didapatpun akan lebih didayagunakan untuk kemaslahatan umat Islam pada khususnya dan rahmatan lil alamin pada umumnya.

IV. KESIMPULAN
Dari uraian dan penjelasan di atas, pemakalah menyimpulkan :
a. Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah membentuk pribadi muslim yang sadar akan tujuan asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid (hamba). Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasari sebagai pengabdian kepada Allah SWT semata, selain itu dalam setiap gerak langkahnya selalu bertujuan memperoleh ridho dari Yang Maha Kuasa.
b. Pendidikan Islam mempunyai misi membentuk kader-kader khalifah fil ardl yang mempunyai sifat-sifat terpuji seperti amanah, jujur, kuat jasmani dan mempunyai pengetahuan yang luas dalam berbagai bidang. Diharapkan akan terbentuk muslim yang mampu mengemban tugas sebagai pembawa kemakmuran di bumi dan “Rahmatan Lil Alamin“.
c. Secara umum tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Wallahu ‘alam bisshowab




DAFTAR PUSTAKA
Al-Abrasy M. Athiyah, 1968, At-Tarbiyah al-Islamiyah (terj; Bustami A.Goni, dan Djohar Bakry) , Jakarta : Bulan Bintang.
Al-Attas An Naquib, 1988, Konsep Pendidikan Dalam Islam, Bandung : Mizan.
Ali Ashraf, 1989, Horison Baru Pendidikan (Islam dan Umum), Jakarta : Pustaka Firdaus.
Syahminan Zaini, 1986, Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta : Pustaka al-Husna.
Drs. H. Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Semarang : PT. Karya Toha Putra, hlm 13
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002
Al-Attas An Naquib, . Konsep Pendidikan Dalam Islam. (Bandung, Mizan, 1988)
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. (Bandung, Rosda Karya., 1992)

Kamis, 09 Februari 2012



●๋•αѕѕαℓαмυ'αℓαιкυм..●๋•
クルクルαṡṡαlαṃυ'αlαïќυṃ..™❶
ミ★αѕѕαℓαмυ'αℓαιкυм..★彡

¤ωαѕѕαℓαмυ'αℓαιкυм¤
ミ★ωαѕѕαℓαмυ'αℓαιкυм★彡
▄ █ ▄ █ωαѕѕαℓαмυ'αℓαιкυм█ ▄ █ ▄

☆°˚˚°°˚˚°☆
┌П┐('►_◄')┌П┐ .
«°⌣°..ђάђάђάђάђάђά..°⌣°»
° §iiƤp ..•°*.*°•.. ŠiiƤp °
☆ψªkªkªk² •-̶̶• ψªkªkªk²☆˚º°˚
♣:)ƭћǟπƙ-Ǚ♣ƭћǟπƙ-Ǚ:)♣
ミ★ι мιѕѕ υ★彡
●๋•ι мιѕѕ υ●๋•
ϟ●•I MIƧƧ Ц•●ϟ

●๋•ι ℓσνє ソσυ●๋•
«╬♥ℐ ĹŐVΞ ŶŐÚ♥╬«
¤ι ℓσνє ソσυ¤

●๋•ソσυ ωєяє αℓωαソѕ ση мソ мιη∂●๋•
¤ソσυ ωєяє αℓωαソѕ ση мソ мιη∂¤
ॐýőú wéŕé álwáýک őń mý míńdॐ

«╬♥ŤℋÁŃĶ ŶŐÚ♥╬«
▄ █ ▄ █тнαηк ソσυ█ ▄ █ ▄
ॐtháńk ýőúॐ

●๋•ηι¢є ιηƒσ●๋•
▒η♪ç€ ♪ηŦ☼▒
¤ηι¢є ιηƒσ¤

▓тнαηк ソσυ ƒσя ѕнαяιηg тнιѕ ιηƒσямαтιση▓
ııllllııllıı♣┼Ħ@ñk ㄨ●ℓ f●r §Ħ@r!ñġ ┼Ħ!§ !ñf●rm@┼!●ñ♣lıllllııll
***ThAnK YoU FoR ShArInG ThIs iNfOrMaTiOn***

▒♀€ηgкΨυυυυ๏๏๏๏๏▒
«╬♥ŤΞŃℊĶŶÚÚÚÚ.....♥╬«
ॐtéńgkýúúúú.....ॐ

●๋•нι..нι..нι..●๋•
ੴℍι..ℍι..ℍι..ੴ
【✖サⅰ..サⅰ..サⅰ..✖】

▓нαк..нαк..нαк..▓
ミ★нαк..нαк..нαк..★彡
クルクルhαќ..hαќ..hαќ..™❶

╚»МĂŃŤĂР«╝
«╬♥ℳÁŃŤÁ℘♥╬«
ϟ●•MΛПƬΛP•●ϟ

●๋•тнαηт'ѕ ¢σσℓ ∂υ∂є●๋•
¤тнαηт'ѕ ¢σσℓ ∂υ∂є¤
ııllllııllıı♣тнαηт'ѕ ¢σσℓ ∂υ∂є♣lıllllııll

▄ █ ▄ █ѕєтυנυ█ ▄ █ ▄
ツ丂乇イuフu¹²³Ѽ
ııllllııllıı♣§ℯ┼ℓjℓ♣lıllllııll

●๋•вソє вソє●๋•
ॐbýé býéॐ
¤вソє вソє¤

▒υ Щ€ℓç☼๓€▒
¤υ ωєℓ¢σмє¤
ミ★υ ωєℓ¢σмє★彡

Ħ@ll●
ℋÁĹĹŐ
ђคll๏

?•»†ëñgkyµ yäää«•?
? ■ †ëñgkyµ yäää■?
»♥« †ëñgkyµ yäää»♥«

нι.. нσя αяє υ тσ∂αソ..؟
Ħ!>> Ħ●r @r€ ℓ ┼●d@ㄨ>>!
ђ♪๏๏ ђ☼я 汉я€ υ ♀☼ற汉Ψ๏๏?

¢αмα"..
ᄃΛMΛ"..
ćámá"..

Ħ@ℓ€ @ ñ!ċ€ d@ㄨ
んム√乇 ム 刀ノc乇 dムリ
нανє α ηι¢є ∂αソ

---=|†ëñgkyµµµµ.......|=----
۩۞۩†ëñgkyµµµµ.......۩۞۩
┼?†ëñgkyµµµµ.......?┼
...:::†ëñgkyµµµµ.......:::..
? ■ †ëñgkyµµµµ.......■?
†→†ëñgkyµµµµ.......↑↑
»♥« †ëñgkyµµµµ.......»♥«
?•»†ëñgkyµµµµ.......«•?
S̤̥̈̊є̲̣̥ Lά̲̣̣̣̥м̣̣̥̇̊ά̲̣̣̣̥τ̣̣̥Pά̲̣̣̣̥G̲̣̣̣̥ɪ̣̇
H̲̣̣̣̥α̩̩̩̩̥ά̲̣̥:Dн̣̣̣̝̤̥̇̇̇̈̊α̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊=Ḍ̥H̲̣̣̣̥̩̩̩̥ά̲̣̥α̩̩̩̥̇̇̇ά̲̣̥α̇̇̇=)) н̣̣̣̝̤̥̇̇̇̈̊α̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊
Currency Codes
¤ $ ¢ £ ¥ ? ? ? € ? % ‰
Mathematical Codes
+ ± × ÷ % ‰ = ¼ ½ ¾
Punctuation and Other Characters!
” # ‘ ( ) * , – . / : ; ? @ [ \ ] ^_ { | } ~ ‚ „ … † ‡ ‹ ‘ ’ “ ” • – — ™ › ¡ ¦ © ª « ¬ ® ° ² ³ µ ¶ · ¹ º » ¿ §
Latin-1 Supplement¡
¢ £ ¤ ¥ ¦ § ¨ © ª « ¬ ® ¯ ° ± ² ³ ´ µ ¶ · ¸ ¹ º » ¼ ½ ¾ ¿À Á Â Ã Ä Å Æ Ç È É Ê Ë Ì Í Î Ï Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö × Ø Ù Ú Û Ü Ý Þ ßà á â ã ä å æ ç è é ê ë ì í î ï ð ñ ò ó ô õ ö ÷ ø ù ú û ü ý þ ÿ
Œ œ Š š Ÿ Ž ž
*?`•.¸¸.•´´•:*´¨`*:•.••.¸¸. ´´¯`•? P.E.A.C.E :p P.E.A.C.E:p
*?`•.¸¸.•´´•:*´¨`*:•.••.¸¸. ´´¯`•?
zech, Slovak, and Slovenian
Á á ? ? Ä ä É é ? ? ? ? Í í Ó ó Ô ô Ú ú ? ? Ý ý ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Š š Ž ž
French
À à  â Æ æ Ç ç È è É é Ê ê Ë ë Î î Ï ï Ô ô Œ œ Ù ù Û û Ü ü « » €
German
Ä ä É é Ö ö Ü ü ß « » „ “ ” ° € £
Italian
À à Á á È è É é Ì ì Í í Ò ò Ó ó Ù ù Ú ú « » € ?
Spanish
Á á É é Í í Ñ ñ Ó ó Ú ú Ü ü « » ¿ ¡ € ?
Turkish
Ö ö Ü ü Ç ç

Seperti dibawah ini , silahkan dicopy paste dan dijadikan auto teks nya
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ(Assalamu ‘alaikum Wr. Wb)
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ هُ(Wa ‘alaikum salam Wr. Wb)
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ(Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb)
اَهْلاًوَسَهْلاً (ahlan wa sahlan)
اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar)
اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah)
اَللّهُ (Allah)
آمِّينَ (amin)
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahirrahmani rrahim)
بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ(Do’a untuk Pengantin)
حَلاَلً (halal)
حَرَمً (haram)
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ(innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun)
اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)
جَزَاكَ اللّهُ (jazakallah)
جَزَاكِ اللّهُ (jazakillah)
جَزَاكُمُ اللّهُ(jazakumullah)
لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ(laa haula wa laa quwwata illa billah)
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)
مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)
سُبْحَانَ اللّهُ(subhanallah)
اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ
اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ(lafadz takbiran)
تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ(taqabalallahu minna wa minkum) تَ
قَبَّلْ يَا كَرِيْمُ(taqabal ya kariim)
وَ اِيَّكُمْ (wa iyyakum)
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ(penutup ceramah)
أَعُوْذُ بِا للّهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ(Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk)
تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ
وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ(taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu ‘aamin wa antum bikhair)

٩(-̮̮̃-̃)۶ ٩(͡๏̯͡๏)۶ ٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶ ٩(•̮̮̃•̃)۶ ٩(̮̮̃̃)۶ ٩(̮̮̃•̃)۶
«̶ː̖́[ş̲̅ι̅e̲̅e̲̅p̅i̲̅и̲̅g̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[b̲̅σ̲̅я̲̅i̲̅и̲̅g̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[ş̲̅i̲̅c̲̅k̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[ι̅α̲̅z̲̅i̲̅и̲̅e̲̅ş̲̅ş̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[σ̲̅u̲τ̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[н̲̅e̲̅α̲̅d̲̅α̲̅c̲̅н̲̅e̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[н̲̅u̲и̲̅g̲̅я̲̅y̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[d̲̅я̲̅i̲̅v̲i̲̅и̲̅g̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[f̲̅α̲̅м̲̅i̲̅ι̅y̅].[τ̲̅i̲̅м̲̅e̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[τ̲̅v̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[b̲̅α̲̅d̲̅].[м̲̅σ̲̅σ̲̅d̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[α̲̅v̅α̲̅i̲̅ι̅α̲̅b̲̅ι̅e̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[b̲̅u̲ş̲̅y̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[ω̲̅σ̲̅я̲̅k̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[c̲̅σ̲̅ι̅e̲̅g̲̅e̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[g̲̅y̅м̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[z̲̅u̲]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[d̲̅и̲̅d̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[ω̲̅σ̲̅я̲̅k̲̅]ː̗̀»̶ «̶ː̖́[αv̅α̲̅i̲̅ι̅α̲̅b̲̅ι̅e̲̅]ː̗̀»̶
»̶♥♥> [̲̅̅ ][̲̅̅ ][̲̅̅ ][̲̅̅ ][̲̅̅ ][̲̅̅ ][̲̅̅ ]> ♥♥« ⌣..
»ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́. ː̗̀☀̤̣̈̇
ː̖́ː̗̗̀̀ ː̖̖́́♥H̳̿A̳̿V̳̿E̳̿ ̈́A̳̿ ̈́N̳̿I̳̿C̳̿E̳̿ ̈́W̳̿E̳̿E̳̿K̳̿E̳̿N̳̿D̳̿♥ː̗̗̀̀ ː̖̖́́-̶̶
•-̶̶•̸Ϟ•̸ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́
•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶̶-̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸ ː̗̀ ː̖́ ː̗̀ ː̖́ •̸Ϟ•̸-̶̶•-̶̶‎
(•͡. •͡ !)ε(•˛.•̃)зε(¬.¬)зε( •̃͡-̮•̃͡)з(•̃o•̃)
zodiac
Tersenyum (^_ ^)
Tersenyum (^- ^)
Tertawa lebar (^O^)
Senyum simpul (^ . ^)
Bersorak riang (^O^)/
Berseru (^ 3 ^)
Senyum malu, tersipu (*^-^*)
Senyum merona (o^-^o)
Merasa terganggu (“- ”
Gugup (-_-
Garuk-garuk kepala f(^_^)
Menangis (T_T)
Menitikkan air mata (;_
Manyun (” ~ “)
Geram (>_<)
Marah (-_- #)
Bete (+_+)
Pusing (x_x)
Bertanya-tanya ( ?_?)
Melotot, heran (@_@)
Tidur (__)zzZZ
Bosan sampai ketiduran (__’)
Good bye (^o^)/~~
Memohon m(__)m
Mendengarkan w( ^_^)
Mencium (*^3^ )
Dicium (*^.^* )
Malu (=_=)
Tersipu (#^^# )
Bermimpi (__)..ooO
menulis X(. . )
Berlari ((( (((;^ ^)
Tergesa-gesa C= C=(;’_’)
Putus asa (o__)o
Acungkan jempol (^_^)d
Tanda peace (^_^)v
Ngajak berantem (p^ ^)p
Merokok (” 3 “)y-~~~-
Merokok y(^o^ )..ooO
Ultraman (@|@ )
Satria Baja Hitam (@w@)
ET (-)(-)
Tikus (” )~
Kodok n(“~”)n
Babi (^o_o^)
Kucing(=^.^= )
Celingukan (‘-’ ) (._. ) ( ._.) ( ‘-’)
symbol BlackBerry®
 ☎ ☇ ☁ ☂ ♥ ♣ ♠ ♦ © ® ™ ☂ ☃ ☁ ☇ ⌣ ¶ ¿ § ø œ Œ Þ ™ ♥ ♣ ♠ ♦ ☎ ♍ ♑ ♉ ♐ ♈
♒ ♋ ♌ ♎ Σ Λ Γ ☑ ☀ Æ ⇆ ☎ ✆ ✉ ♊ ♏ ♓ ‪ Δ Ψ Φ Θ Ξ Ω ♢ ♤ ♧ ♡ Π​ Σ † τ λ ※
▲ △ ▼ ▽ № • ◦♏♠ ♥ ♣ ▲ ▼ ☎ ☁ ☂ ♋ ☇ ☺ ♡ ♑ ♌ † ♓ ♊ ♐ ✉ ⌣ ☎ ☑ ✆ ✉ ☀ ♠♣♥♦ ♈
♉ ♊ ♋ ♌ ♍ ♎ ♏ ♐ ♑ ♒ ♓  Δ Σ Λ Γ Ψ Φ Θ Ξ Ω ♢ ♤ ♧ ♡ ☂ ☆ ★♠ ♦ ♣ ♡ ♥  © ®
☺ § ™ ¤ ♂ ♀ * ☂ ☃ ☁ ☇ ⌣ ♋ ¶ ø œ Œ ¹²³ ¬ ∞ ° • o ‰ ∏ µ Δ Ω √ ¢ ¥ € £ ƒ
$ ≤ ≥ ± ≠ ~ ≈ ¼ ½ ¾ (( )) [ < { « ~ = ± “ ^ % ] > } » \ ÷ ` ” | ∫ ∑ †
‡ … ¦ ¿ ¡¤ ± µ ð̀́ Ώ Δ Θ έ ζ‍‍ ‍† ‡ ₣ ¬ ª ¯ ÷ Ξ♥ ♦ ♣ ♠ ▲ ► ▼ ◄º ¹ ² ¼
½ ¾ °® ©™♥ • @ √ ™ № ~ ξ € ≈ ® û â î ♣ ♠ εїз ^ + * % # ¨ o 0 »-> ø ¤ ?
¿ © † ♡ <-« ø ж ° ± Ψ۝ § ▲♦ ¶ $ ¼ ½ ¾ x☀♥♡☎°º¤•εïз © ® ◦ ♠ ♣ ° Ψ № ∑ ξ
ζ ω ∏ √ ¤ ∞ ≠ ^_^ = » « ▲ γ ©†εïз ® © °¹²³∙ ◦ ♠ ♣ ° Ψ № ∑ ξ ζ ω ∏ √ ¤
∞ ≠ ^_^ = ≈ ▲ γ ō ε ┌ ω § Θ I ™ ۝ù ν ώ x ч ž »»–><–«« ☀ ♥ ¼ ½ ¾ x » «
☀ e△.:*¨.:*√ ¤ ∞ ™ ♈ ♋ ≈ Ш ǎ ☃ ☎ ☺ Í Î Ï Ð ÑÒ Ó Ô Õ Ö × Ø Ù Ú Û Ü ÝÞ ß
àá â ã ä å æ ç è é ê ëì í î ï ð ñ ò ó ô õ ö ÷ ø ù ú û ü ý þ ÿ Āā Ăă Ąą
Ć ć ĉ Ċ ċ Čč Ď ď Đ đ Ē ē Ĕ ĕ Ė ė Ę ę Ě ě Ĝ ĝ Ğ ğ Ġ ġ Ģ ģ Ĥ ĥ Ħ ħ Ĩ ĩ Ī
ī Ĭĭ Į į İ ı IJ ij Ĵ ĵ Ķ ķ ĸ Ĺĺ ļ Ľ ľ Ŀ ŀ Ł ł Ń ń Ņ ņ Ň ň ʼn Ŋ ŋŌ ō Ŏő Œ
œ Ŕ ŕ Ŗ ŗ Ř řŚ ś Ŝ ŝ Ş ş Š š Ţ ţ Ť ť Ŧ ŧ Ũ ũ Ū ū Ŭ ŭ Ů ů Ű űŲ ų Ŵ ŵ Ŷ
ŷ Ÿ Ź ź Ż ż Ž ž ſ ƒ Ǻ ǻ Ǽ ǽ Ǿ ǿ ˆ ˇ ˉ ˘˙ ˚ ˛ ˝ ;· Έ Ή Ί Ό Ύ Ώ ΐ Α Β Γ
Δ Ε Ζ Η Θ Ι Λ Κ Μ Ν Ξ Ο Π Ρ Σ Τ Υ ΦΧ Ψ Ω ΪΫ ά έ ή ί ΰ α β γ δ ε ζ η θ
ι κ λ μ ν ξ ο π ρ ς σ τ υ φ χψ ω ϊ ϋ ό ύ ώ Ё Ђ Ѓ Є Ѕ І Ї Ј Љ Њ Ћ Ќ Ў Џ
А Б В Г Д Е Ж З И Й КЛ М Н О П Р С Т УФ Х Ц Ч Ш Щ Ъ Ы Ь Э Ю Яб в г д е
ж з и й к л м но п р с т у ф х ц ч ш щъ ы ь э ю я ёђ ѓ є ѕ і јј љ њ ћ
ќ ў џ Ґ ґ Ẁ ẁ Ẃ ẃ ẅ Ẅ Ỳ ỳ – — ― ‘‚ “ ” „ † ‡ •… ‰ ′ ″‹› ‾ ⁄ ₣ ₤ ₧ € №
™ ∂ ∏ ∑ ∕ ∙ √ ∞ ∫ ≈ ≠ ≤ ≥ ◦ [1] ♦ • Ǻǻ Ǽ ǽ Ế ế Ề °©·. ◦ εïз ♥♡ ♠♣※△∞≈¤
• . •®™†» «▲△▼№↓Ψ∑ξζω∏√ o(‧”’‧)o ºº*.:*¨ ..:*•.‧::‧ • ♥~♡~ō~↓oaPpY ω ♥
* ◦☎ ♥ ♡ ♠♡♣♤♥♧ Ẁ ẁ Ẃ ẃ Ẅ ẅ Ế ế Ề ề ½ ¾ ≈ ≠ ≤ ≥ ┌ ┐ └ │┌ ┐└ ☎ ☇ ☁ ☂ ♥
♣ ♠ ♦ © ® ™ ☂ ☃ ☁ ☇ ⌣ ¶ ¿ § ø œ Œ Þ ™ ♥ ♣ ♠ ♦ ☎ ♍ ♑ ♉ ♐ ♈ ♒ ♋ ♌ ♎ Σ Λ
Γ ☑ ☀ Æ ⇆ ☎ ✆ ✉ ♊ ♏ ♓ ‪ Δ Ψ Φ Θ Ξ Ω ♢ ♤ ♧ ♡ Π​ Σ † τ λ ※ ▲ △ ▼ ▽ № •
◦♏♠ ♥ ♣ ▲ ▼ ☎ ☁ ☂ ♋ ☇ ☺ ♡ ♑ ♌ † ♓ ♊ ♐ ✉ ⌣ ☎ ☑ ✆ ✉ ☀ ♠♣♥♦ ♈ ♉ ♊ ♋ ♌ ♍ ♎ ♏ ♐ ♑ ♒ ♓  Δ Σ Λ Γ Ψ Φ Θ Ξ Ω ♢ ♤
ĐĭşàppǿĬňŧēđ Śa♍påĭ
╔♫═╗╔╗ ★ ♥ ♪ ♫
╚╗╔╝║║♫═╦╦╦╔╗ ツ❤ ♪
╔╝╚╗♫╚╣║║║║╔╣!! ♥ ♥
╚═♫╝╚═╩═╩♫╩═╝


Big thumb up :

________$$$$
_______$$__$
_______$___$$
_______$___$$
_______$$___$$
________$____$$
________$$____$$$
_________$$_____$$
_________$$______$$
__________$_______$$
____$$$$$$$________$$
__$$$_______________$$$$$$
_$$____$$$$____________$$$
_$___$$$__$$$____________$$
_$$________$$$____________$
__$$____$$$$$$____________$
__$$$$$$$____$$___________$
__$$_______$$$$___________$
___$$$$$$$$$__$$_________$$
____$________$$$$_____$$$$
____$$____$$$$$$____$$$$$$
_____$$$$$$____$$__$$
_______$_____$$$_$$$
________$$$$$$$$$$

Makasih udah di add :

●๋• мαкαѕιн υ∂αн ∂ι α∂∂ ●๋•

¤ мαкαѕιн υ∂αн ∂ι α∂∂ ¤

▓ мαкαѕιн υ∂αн ∂ι α∂∂ ▓

ミ★ мαкαѕιн υ∂αн ∂ι α∂∂ ★彡

ııllllııllıı♣ мαкαѕιн υ∂αн ∂ι α∂∂ ♣lıllllııll

▄ █ ▄ █ мαкαѕιн υ∂αн ∂ι α∂∂ █ ▄ █ ▄


makasih udah di approve :

●๋•мαкαѕιн υ∂αн ∂ι αρρяσνє●๋•

¤мαкαѕιн υ∂αн ∂ι αρρяσνє¤

▓мαкαѕιн υ∂αн ∂ι αρρяσνє▓

ミ★мαкαѕιн υ∂αн ∂ι αρρяσνє★彡

ııllllııllıı♣мαкαѕιн υ∂αн ∂ι αρρяσνє♣lıllllııll

▄ █ ▄ █мαкαѕιн υ∂αн ∂ι αρρяσνє█ ▄ █ ▄


makasih undangan groupnya

●๋•мαкαѕιн υη∂αηgαη gяσυρηソα●๋•

¤мαкαѕιн υη∂αηgαη gяσυρηソα¤

▓мαкαѕιн υη∂αηgαη gяσυρηソα▓

ミ★мαкαѕιн υη∂αηgαη gяσυρηソα★彡

ııllllııllıı♣мαкαѕιн υη∂αηgαη gяσυρηソα♣lıllllııll

▄ █ ▄ █мαкαѕιн υη∂αηgαη gяσυρηソα█ ▄ █ ▄

Selasa, 07 Februari 2012

SEJARAH MUSIK REGGAE

"Musik Jamaica Pendahulu"

Menurut
sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut "Burru"
yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut "talking drums" (drum yang
bicara) yang asli dari Africa Barat. "Jonkanoo" adalah musik budaya
campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum,
rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat
natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian
para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka
berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari
Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika
Tengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuk
sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik
sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker,
scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada
tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang
menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati
sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 - 50an sebenarnya
disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing,
Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band
dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat "bop". Ska
kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian "skankin"
pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the
Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai
pencipta "ska". Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya
pada pertengahan 60an memunculkan "Rock Steady" yang punta tune bass
berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan
menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.

"Reggae N Rasta"

Bob
Marley tentunya adalah bintang musik "dunia ketiga" pertama yang jadi
penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan
reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang
sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley.
Ditambah lagi dengan hadirnya "The Harder they Come" pada tahun 1973,
Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian
memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti
Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita
Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah
jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley
untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini
tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan
Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music,
musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu
kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling
alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta,
menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di
Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami
tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile
Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah
Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan
Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai
kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.

"Apa sih Reggae"

Reggae
sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan
Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas
menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus
tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang 'berkotbah'
dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak
keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika),
pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan
aspek politis Rastafarinya. "Reg-ay" bisa dibilang muncul dari anggapan
bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul
Amerika namun dengan ritem yang 'dibalik' dan jalinan bass yang
menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes
politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska
& rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika -
Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi 'lubang - lubang'
iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer,
permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis
dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat
pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.

"Ngga asli Jamaika lho!"

Reggae
memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari
New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari
New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio
Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan
gitar pas - pasan dan putus - putusadalah interprestasi mereka akan
R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim
panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus
tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu,
Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan
interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan
musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan
sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato
rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu
memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan
cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai,
kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.

"It's Influences"

Saat
rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya
menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua
dekade. Hits - hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang
Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees.
Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari
dunia tersendiri. Budaya 'Dancehall' Jamaika yang menonjol plus sound
system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan
lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan
yang luar biasa. Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah
diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.
Kalangan pesantren gigih melawan kolonialisme dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatut Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916. Kemudian tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Selanjutnya didirikanlah Nahdlatut Tujjar, (Pergerakan Kaum Sudagar) yang dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagi kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.

Sementara itu, keterbelakangan, baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan Kebangkitan Nasional. Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana--setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain, sebagai jawabannya,  muncullah berbagai organisai pendidikan dan pembebasan.

Ketika Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab wahabi di Mekah, serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun pra-Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena dianggap bi'dah. Gagasan kaum wahabi tersebut mendapat sambutan hangat dari kaum modernis di Indonesia, baik kalangan Muhammadiyah di bawah pimpinan Ahmad Dahlan, maupun PSII di bahwah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto. Sebaliknya, kalangan pesantren yang selama ini membela keberagaman, menolak pembatasan bermadzhab dan penghancuran warisan peradaban tersebut.

Sikapnya yang berbeda, kalangan pesantren dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta 1925, akibatnya kalangan pesantren juga tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu'tamar 'Alam Islami (Kongres Islam Internasional) di Mekah yang akan mengesahkan keputusan tersebut.

Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebsan bermadzhab serta peduli terhadap pelestarian warisan peradaban, maka kalangan pesantren terpaksa membuat delegasi sendiri yang dinamai dengan Komite Hejaz, yang diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah.

Atas desakan kalangan pesantren yang terhimpun dalam Komite Hejaz, dan tantangan dari segala penjuru umat Islam di dunia, Raja Ibnu Saud mengurungkan niatnya. Hasilnya hingga saat ini di Mekah bebas dilaksanakan ibadah sesuai dengan madzhab mereka masing-masing. Itulah peran internasional kalangan pesantren pertama, yang berhasil memperjuangkan kebebasan bermadzhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan sejarah serta peradaban yang sangat berharga.

Berangkat dari komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagi Rais Akbar.

Untuk menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, maka KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam Khittah NU , yang dijadikan dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.